Layaknya tersesat dalam labirin besar, kemudian saya menemukan pintunya. Hmm atau layaknya saya menemukan cahaya di ujung lorong setelah lama melewati terowongan yang gelap pekat, saya pun berlari menujunya. Kemudian, saya menyalakan sebuah mercon yang meletup-letup menghiasi langit. Sebenarnya lebih dari ini. Sial, saya kehabisan kata-kata, atau bisa dibilang saya tidak bisa menggambarkan perasaan pada saat itu. 2 jiwa yang bersatu melangkah bersama menikmati setiap langkah sejauh mungkin. Menghadapi hari-hari bersama melawan dunia, menggenggam secercah harapan terbaiknya, saya tak pernah akan berhenti berjalan sampai akhirnya kita benar-benar ditakdirkan. Terimakasih teramat kepada seseorang yang memecah keraguan tentang diri saya, tentang bahwa sepi menghadapi ajal. I love you.
Kamis, 27 November 2014
Langganan:
Postingan (Atom)